Kesuksesan itu Diraih Secara Bertahap

Kesuksesan Yusuf tidak dicapai secara mendadak. Dia belajar untuk setia dalam hal-hal kecil saat masih menjadi hamba Potifar dan saat menjadi tahanan di penjara. Dia mulai dengan bekajar mengatur rumah tangga Potifar, dan kemudian belajar mengelola penjara, sehingga akhirnya dia memiliki ketrampilan untuk mengatur negara. Dia belajar menghadapi godaan saat berhadapan dengan istri Potifar, sehingga ia bisa menjadi lebih tangguh saat menghadapi godaan di masa selanjutnya. Yusuf menabur kebaikan dengan menjelaskan arti mimpi juru minuman dan juru roti istana. Setelah juru minuman dan juru roti itu keluar dari penjara, mereka--khususnya juru minuman--melupakan Yusuf. Dua tahun kemudian, apa yang dilakukan Yusuf baru menghasilkan buah: Sang juru minuman memperkenalkan dia kepada Firaun, sehingga dia memperoleh kesempatan untuk menafsirkan arti mimpi Firaun, dan selanjutnya dia dipercaya menjadi orang kedua di Mesir sesudah Firaun. Tanpa kesetiaan terhadap hal-hal kecil, Yusuf akan tetap menjadi orang yang tidak dikenal.

Waktu Yusuf menerangkan arti mimpi Firaun, jelas bahwa dia bisa menafsirkan mimpi karena Allah memberitahukan arti mimpi Firaun itu kepadanya. Akan tetapi, saat Yusuf mengusulkan solusi (41:33-36), solusi itu bukan diilhamkan Allah kepada dirinya, tetapi solusi itu muncul karena dia telah terbiasa mengatur berbagai hal dalam skala yang lebih kecil. Jelaslah bahwa amat penting bagi kita untuk setia dalam hal-hal kecil, bukan hanya karena kita sedang menunggu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang lebih besar, tetapi karena melakukan hal-hal kecil merupakan persiapan bagi kita untuk melakukan hal-hal yang lebih besar. Tidak ada hal besar yang bisa dikerjakan tanpa memulai dengan mengerjakan hal kecil. Bagaimana kita mampu melakukan hal-hal besar bila kita gagal mengerjakan hal-hal kecil? Bagaimana seseorang bisa mengelola sebuah perusahaan besar atau sebuah proyek besar bila dia tidak mampu mengelola perusahaan kecil atau sebuah proyek kecil?

Apakah yang ingin Anda capai dalam kehidupan Anda? Apakah Anda ingin meraih hal-hal besar? Bila Anda ingin sukses dalam studi, apakah Anda sudah setia belajar, berlatih, dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepada Anda? Bila Anda ingin menjadi pengusaha besar, apakah Anda sudah berlatih dengan mengelola usaha yang lebih kecil yang sesuai dengan kapasitas Anda saat ini? Bila Anda ingin meraih sesuatu, apakah Anda telah mulai dengan melakukan apa yang mampu Anda kerjakan saat ini? Bila Anda belum mempersiapkan diri dengan mengerjakan hal-hal kecil, jangan bermimpi bahwa Anda akan sanggup mengerjakan hal-hal besar!